daily thoughts and activities

Showing posts with label video. Show all posts
Showing posts with label video. Show all posts

Saturday, February 03, 2018

Lagi iseng browsing Youtube, nemu video ini:


Dream wedding gue banget ini siiiiiiih!!!!!

Ehm, yes, I’ve already married.

Throwback to my wedding day compared to that awesome wedding vid.

Pertama, venue. Saya suka banget pantai. Namun karena menikah di Tangerang jadi mustahil banget nikah di pantai (Pantai Tanjung Kait, anyone?)

Teringat dulu ceritanya bener-bener mau ngurus pernikahan berdua saja sama Faisal. Tanggal sudah ditetapkan. Kita nyari venue tiap weekend. Tiap abis survey, ditanyain laporannya sama Mamah dan kita selalu belum nemu yang pas. Akhirnya Mamah gemes sendiri, hingga beliau ngikut survey weekend berikutnya. Dan kita langsung deal hahahaha.

Kedua, tamu undangan. Pengennya siiih.. keluarga dekat dan teman-teman aja. TAPI KELUARGA AKUH BATAK. Ya gimana dong.. pasrah lah itu tamu undangan udah pasti paling banyak dari orangtua, mertua, sisanya penganten. Pasrah.

Ketiga, baju. Pengen sih saya pake gaun yang laid-back gitu macam di video kawinan di atas. Tapi baju adat saya juga suka koq. Jadi ga terlalu ekstrim lah ini. I still wore my dream wedding dress.

Keempat, ya wedding singer-nya lah! Gilak! Kalo kawinan saya dinyanyiin sama Jens Lekman bisa pingsan kali, trus bangun lagi, trus joget-joget lupa hari itu mau kawin. So damn lucky nih penganten YouTube. So sweet gitu lagi spouse-nya yang contact Jens Lekman. Mungkinkah suatu hari Faisal ngasih surprise kek gitu ke gua HAHAHHAHAHHAHA *baper.

Ada yang lucu sih tentang band di kawinan saya. Jadi dulu saya dan Faisal suka nge-date di mall-mall Tangsel dan kami suka liat band yang selalu bawain lagu The Beatles lengkap dengan seragam ala-alanya. Band-nya bawain lagunya bagus pokoknya spesialis The Beatles banget deh (lupa namanya siapa). Kita udah sepakat pengen pake band tsb pas kawinan. Namun pas disodorin paket Wedding udah include sama band yah akhirnya kita iyain aja (mureh).

Nah, saya diminta bikin playlist tuh sama EO-nya. Buat list maksimal 20 lagu kalo ga salah yang kemungkinan sih ngga akan dimainin semua. Sekitar belasan lah, jadi buat priority gitu. Hal tsb bagian yang menyenangkan sekaligus membingungkan. Untung saya anaknya masih Top 40 gitu kan, jadi ga Peer banget nyuruh anak orang latian lagu baru semua sampe 20 lagu hahahha.

Pas udah buat list-nya, saya liat request lagu saya ini terlalu beragam. Kan biasanya kalo kawinan tuh pilihannya antara pake grand piano atau acoustic-an gitar. Dari playlist yang saya buat, lagu-lagunya itu fifty-fifty: setengah bagusan pake piano, setengah pake gitar. 

Mengingat di venue tuh disediakan grand piano segede gaban. Otomatis saya berpikir nggak mungkin disia-siakan lah itu aset kawinan. Akhirnya saya memutuskan untuk memangkas lagu-lagu gitaran dan fokus sama lagu-lagu melodius yang cantik kalo dimaenin pake piano. Dan menyisakan satu lagu pamungkas di akhir, itu adalah.. “Rude”-nya Magic hahahahhaha.

“Saturday morning jumped out of bed..and put on my best suit..” Asik beet lah

Udah kasih note segala ini poko’e lagu pamungkas paporit penganten yang harus dimaenin pas akhir acara.

Mungkin si pemain band-nya pada bingung kenapa pake lagu itu ya, apa nih penganten ga direstuin orangtua hahahha bodo ah. Saya emang suka aja lagu itu. 

Dan seperti yang diduga, karena lagunya tuh banyak melodi yang putus-putus gitu kayak tet tet tet tet yang cuma enak kalo dimaenin pake gitar. Begitu dimaenin pake piano.. jadinya garing 

*antiklimaks*

Overall, despite all the imperfections of my wedding day, i still feel grateful for that day. The day when i married to someone I love, best partner in life God has given.


"If I had to choose a moment in time

To take with me into eternity
I would choose this,
This moment with you in my arms"

(Into Eternity - Jens Lekman)

Sunday, December 10, 2017

I feel very lucky whenever I get tired going back home from work, I still can smell and cuddle with my husband. Then I feel the most relaxing feeling in the world.

Suddenly “Your Arms Around Me” by Jens Lekman plays in my mind.




Saturday, January 04, 2014

Lagi seneng denger dan liat video ini. Lagunya enak dan ceritanya simpel. Tentang orang baru-baru jatuh cinta. 

Dalam kondisi saya yang udah lama berhubungan sama pacar saya dan umur juga mulai tuwir terkadang lupa aja sama hal-hal kecil layaknya orang baru jatuh cinta; gombal-gombal sayur dan sejenisnya. Sekarang mah yang diomongin “Dear kapan aku dikawinin? Malu aku pacaran lama-lama. Pendapat orangtuamu? Inflasi pendidikan kalo udah punya anak gimana ya?” dsb dsb. Ibarat lagu, udah epic banget macam making love out of nothing at all-nya Air Supply jejeritan antara hidup dan mati *lebay.

Eh iya, sebenernya ada kisah dibalik kenalnya saya sama lagu Falling In Love At A Coffee Shop ini. Jadi dulu pas saya kuliah masi bloon unyu-unyu gitu, masih banyak energi untuk tergila-gila sama fotografi. Di tengah melakukan tugas jurfo alias jurnalisme fotografi dengan motret bocah-bocah Bandung yang suka jualan cobek segede gaban di jalan Riau, seorang senior saya di kampus tetiba lewat dan menghampiri saya. Dia ngasih tips buat saya gimana enaknya motret bocah-bocah itu.

Abis motret bocah, saya diajak ke CCF Bandung (sekarang namanya IFI, Institut Francais Indonesia) untuk nonton film tentang perjalanan karir The Beatles (kalo ga salah, saya agak lupa detail tentang ini). Kelar nonton, saya diajak ngopi di kedai kopi CCF. Kami ngobrol tentang hmm, apa ya, seni kali ya. Sotoy-sotoy gitu lah gua. Ga ada firasat apa-apa.

Setelah itu, si senior suka menghubungi saya dan akhirnya dia nyuruh saya dengerin lagunya Landon Pigg – Falling In Love At A Coffee Shop. Eh ternyata lagunya bagus ya. End of story. Hehe

Kalo ngga dikenalin sama senior saya tersebut, kecil kemungkinan saya tahu lagu ini. Secara penyanyinya ga terkenal, apalagi namanya ada pig-pignya gitu *ga penting.

Bagi yang lupa rasanya jatuh cinta, monggo dengerin dan liat videonya manatau berasa lagi tuh geli-geli di perut (butterflies in stomach maksudnya). Enjoy!



Versi live-nya juga oke.




Tuesday, April 10, 2012

Gara-gara si Faisal, saya jadi ketularan dengerin lagi lagu-lagu Nirvana.


Pas lagi iseng nonton The Voice (tayang di AXN), saya lihat episod battle yang seru. Suka banget sama interpretasi mereka. Mengutip komentar Adam Levine, "delightfully creepy performance" :)




Tuesday, April 06, 2010

“I know,” Brian chuckles. “I guess being in a rock band you don’t grow up as quickly as other people no matter what happens in your life, or maybe because you’re so used to conflict and things teetering on the edge of falling apart that sometimes you have to create that around you in order to feel alive. When you listen to the album you find a good deal of confusion and desperation. Things are never simple in Placeboworld. I think the interesting thing about the people who inhabit the songs on this album is that they’re always going through some kind of conflict, with themselves or in terms of their place in the world or in terms of dependence or addiction.” There’s also, somewhat mysteriously, a track called “Space Monkey”, which none of the band can explain but which has left Stefan awash with emotional awe. “I listen to it and I don’t hear us playing it or remember recording it,” he says, “it’s like I’m listening to another band and I’m getting very strong emotions while I’m listening to it. It’s the first time I’ve had that with our music.“(http://eventful.com/performers/placebo-/P0-001-000002052-6)

Banyak alasan untuk seseorang menyukai musik tertentu. Salah satunya adalah karena alasan personal. Yeah itulah yang terjadi pada saya yang menjadi fans Placebo, saya suka musik mereka dengan alasan yang personal. Alasan personal adalah, contohnya ketika kamu jatuh cinta, tiap kamu pergi kemanapun terdengar lagu band yang menyanyikan suara hatimu, misalnya band dengan penjualan RBT tertinggi di Indonesia (baca: Kangen Band). Terus kamu jadi suka deh sama band yang potongan rambut frontman-nya poni lempar tersebut.

Begitu halnya yang terjadi pada saya sehingga menyukai Placebo. Placebo menyertai saya melewati masa-masa labil hehe, simply sentimental reasons. Jadi inget, ketika mengajak beberapa teman untuk menonton konser Placebo kemarin, kebanyakan dari mereka menjawab, “Nggak mau ah. Homo sih.” Loh? Musisi emang nggak boleh homo ya? Menurut gua yang nggak boleh homo tu pak haji (sori, sori, mulai asal ngomong).

Oke saya bukan mau bahas homo-homoan.

Menurut saya, ada dua tipe di sini. Orang-orang yang menganggap music dan attitude adalah sebuah kesatuan dan yang tidak. Saya termasuk orang yang cuma peduli musiknya, peduli amat sama attitude-nya. Saya pernah baca sebuah artikel yang bahas ini, dengan gaya menulis seperti orang-orang marah (itu kayak gimana ya, pokoknya gitu deh) si penulis membahas scene rock Indonesia yang lembek. Masak mau manggung bilang assalamualaikum, masak rockstar nggak mati karena OD, masak nggak nge-sex, masak nggak tatoan, dsb. Mungkin tipe seperti ini juga bermasalah kalo ada anak metal yang ternyata rajin solat.. zzZ.. saya sih egaliter aja. Dan atas nama egaliter juga saya tidak berhak mencak-mencak orang seperti ini (sialan nih menjebak banget kata egaliter). Balik ke Placebo.

Yang saya suka dari Placebo adalah, liriknya dan suara Molko yang menyanyikan lirik-lirik brutal tersebut. Molko sendiri bilang kalau songwriting menjadi hal yang yang ditonjolkan dari Placebo. Walau kalau saya lihat hal tersebut berhenti sampai album Meds. Di album Battle For the Sun, seperti Sleeping With Ghosts, mereka kembali bereksperimen dengan musik.

Lagu-lagu mereka emang banyak bernuansa gloomy (tapi nggak secara emo); apalagi kalo bukan kesepian, kecemburuan, iri, dengki, kecanduan, merasa kecil, picik, ingin menjatuhkan, dll. Semua sifat alamiah manusia yang kadang terlalu malu untuk kita ucapkan. Dan.. itu semua ‘disease’ kita kan sebagai manusia. Dan tema lagu-lagu tersebut paling cocok dibawakan dengan tipe suara Molko. Hehe. Nggak ada yang lain lagi deh.

Lagu all time favourite saya dari Placebo adalah Without You I’m Nothing. Emosional banget. It’s just amazing in my ears. Pasti lagu yang bisa menyentuh hati datangnya dari hati juga ya. Pernah, suatu hari, ketika saya sedang baik-baik saja, tidak ada hal buruk yang menimpa saya, mood saya pun sedang baik. Namun ketika saya mendengarkan Without You I’m Nothing, air mata saya mengalir begitu saja. Wow! Saya tidak menyangka. Saya tidaklah merasa punya chemistry dengan lagu tersebut. yahh..the brutal honesty in its lyric makes me cry.


Strange infatuation seems to grace the evening tide/I'll take it by your side/Such imagination seems to help the feeling slide/I'll take it by your side/Instant correlation sucks and breeds a pack of lies/I'll take it by your side/Oversaturation curls the skin and tans the hide/I'll take it by your side/tick - tock x3/tick - tick - tick - tick - tick - tock/
I'm unclean, a libertine/And every time you vent your spleen/I seem to lose the power of speech/You're slipping slowly from my reach/You grow me like an evergreen/You've never seen the lonely me at all/I...Take the plan, spin it sideways/I...Fall/Without you, I'm nothing/Without you, I'm nothing/Without you, I'm nothing/Take the plan, spin it sideways/Without you, I'm nothing at all//

Saturday, February 13, 2010

Thursday, February 04, 2010

Grammy baru aja dilaksanain 1 Februari lalu. Sebenernya saya nggak gitu tertarik sama award2-an. Tapi juga pengen bahas sedikit.

Kayaknya remaja sekarang begitu tergila-gila sama Lady Gaga. She’s talented, stylish, pretty, and stylish :b Jadi opening act Grammys, teman saya tidak pernah berhenti membicarakan bahwa Lady Gaga itu keren abis. Well she’s good and damn ‘nyentrik’.

Di Grammy 2010 Beyonce sempat kover lagu ‘You Oughta Know’-nya Alanis Morissette. Huaa, ga rela hehe. Tapi ya sudahlah. Penyanyi cewek favorit saya adalah Christina Aguilera and luckily she gave a fantastic permance on Grammy 2007.Saya sampe merinding dengar suaranya. She covered James Brown’s song. Here’s the video.



Penyanyi cowok favorit saya, Sandhy Sandoro. Yang ini produk lokal. Nama doi udah familiar banged sekarang. You guys who don’t know him have to check his myspace page (and a-must-read-his-influences-column) and googling too, maybe xD

Indah banget suaranya.



Klik juga ini

Thursday, November 19, 2009

Saya nemu video berikut di facebook –dunia di mana semua orang terlihat mirip dan membosankan. Yea, terkadang ada hal-hal bagus yang saya temukan dari situs tersebut. Salah satunya video ini. Saya ambil dari fb seorang teman, Tito.

The band consists of Thom Yorke, Radiohead producer Nigel Godrich, Beck/R.E.M. drummer Joey Waronker, percussionist/multi-instrumentalist Mauro Refosco, and... Red Hot Chili Peppers bassist Flea.

Emang. Bajingan banget. bubarin aja tuh band.

“In the past couple of weeks I’ve been getting a band together for fun to play The Eraser stuff live and the new songs etc. to see if it could work,” Yorke writes. “We don’t really have a name and the set will not be very long cuz… well… we haven’t got that much material yet! But come and check it out if you are in the area.”

Yorke also recently called his new song “The Hollow Earth” a “bass monster,” so Flea should help in bringing songs like that and Eraser’s “Harrowdown Hill” from the studio to the stage. Another new Yorke song called “Hearing Damage” will feature on the New Moon soundtrack. (taken from rollingstone.com, 9/29/09)

Monday, February 02, 2009

Asyiknya jadi kepala negara. Well, itu yang ada di kepala saya ketika menyaksikan berita TVOne sekitar pukul enam lewat, 30 Januari lalu. Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam keras atau bahasa gaulnya menyinggung atau mempermalukan Presiden Israel Shimon Peres pada World Economic Forum. Lalu ia meninggalkan forum internasional itu begitu saja. Lanjutannya, pas bailk ke tanah air ia dielu-elukan oleh warga Turki. dahsyat.




Enak juga yah, klo jadi kepala negara gitu bisa merealisasikan sikap tegasnya sama Israel. Lah saya, hanya bisa mengutuk-ngutuk di depan kotak ajaip berwarna. Ah saya bangga sekali dengan kepala-kepala negara yang bisa menyuarakan kata hatinya tanpa takut dengan tetek bengek Amerika maupun Eropah. Turki, Iran, Venezuela, dan lain-lain. Nice job!