daily thoughts and activities

Monday, July 05, 2010

Tuhan humoris

Saya bukan seorang yang menganut paham kebetulan. There’s no such thing as coincidence. Saya percaya, everything happens for a reason. Tapi kadang, tidak semua kejadian mempunyai reason yang mendalam, ga semuanya harus kita pikirin di mana letak hikmahnya. Terkadang Tuhan hanya ingin membuat kita tertawa. Bagi saya, ada yang sangat melekat seperti kasus-kasus berikut.

Dulu, ketika saya masih punya pacar. Itu kapan ya, ahk udah lama banget deh. Kuliah sedang libur, saya di rumah, bingung mau ngapain. Tangan memegang hp. Hal yang paling mungkin saya lakukan saat itu adalah smsan dengan pacar saya. Ya, sepatutnya itu saya lakukan. Karena kalau tidak bertemu sudah sewajarnya saya sms dia. Tapi saya diam saja sambil memandangi hp saya. Saya bosan. B.O.S.A.N dengan dia. Gilak, bosen banged!

Bayangkan, seseorang yang jiwanya pergi dengan adegan sambil memegang HP seperti di iklan-iklan. Nah, seperti itulah saya. menimbang-nimbang kenapa saya begitu bosan dengan dia sambil memperhatikan hp yang sedang ada di tangan.

Tiba-tiba ada sms masuk, saya kaget (karena sedang bengong). Dan sms itu berbunyi, “bosan dengan pacar sekarang? Sms ke blablabla dan temukan teman kencan baru." Alhasil, saya sontak tertawa terbahak-bahak dengan isi sms tersebut. Tau aja nih si operator huehehehe, tapi saya nggak reply kok haha.

Pernah juga ketika saya kehilangan HP di Pantai Tanjung Lesung. Kehilangan HP merupakan sebuah kesialan, plus kalau hilangnya di depan orangtua. Bukan dihibur malah dimarahin. Dan hal itu terjadi di dalam mobil sepanjang perjalanan pulang. Kalau udah begitu, saya diam saja. Sebenernya saya sedih, HP tersebut adalah HP kesayangan yang didalamnya sudah penuh dengan catatan baik di kalender, notes, dan sebagainya.

Dan ketika saya sedang menenangkan diri, terdengar dari audio mobil.. “oh.. bukankah ku pernah melihat bintang..senyum menghiasi sang malam..yang berkilau bagai permata..menghibur yang lelah jiwanya..yang sedih hatinya” ahahaha brengsek itu lagu“Sang Penghibur”-nya Padi sedang berputar. Itu memang mp3 yang saya beli di sebuah alfamart dekat hotel. Sengaja saya pilih yang agak mainstream karena untuk didengarkan dengan seluruh anggota keluarga yang lain. Tidak saya kira, ternyata mp3 itu untuk menghibur saya di waktu yang tepat pada akhirnya.

Peristiwa yang cukup melekat lain, yakni tentang buku. Ketika semester tiga, saya mendapat tugas membaca novel dari mata kuliah Psikologi Komunikasi. Tiap mahasiswa tugas novelnya beda-beda, saya sendiri mendapat novel Mechanical Cat. Ternyata sangat sulit menemukan novel tersebut. Padahal kalo saya dapat novel Dunia Sophie, saya punya dan sudah baca tuh. Hmm, di mana ya novel Dunia Sophie saya?? Sudah lama tidak lihat. Lupaa naronya.

Berhubung saya pikir novel yang dikasih tugas baca itu pasti sulit dicari, jadi aja saya beli novel yang jadi tugas.. gebetan saya saat itu. Dengan berharap jadi 'hero’ buat dia huehehehe cerdas kamu Dina. Gataunya novel tersebut dapat ditemukan dengan mudah di toko-toko buku terdekat. Sang gebetan pun sudah membelinya. Sialan. Itungannya jadi tekor deh saya.

Lalu saya simpan saja novel tersebut tanpa dibaca bertahun-tahun lamanya, hingga.. saat saya semester tujuh, saya baca blog Raditya Dika. Doi berkata bahwa penulis favoritnya adalah Neil Gaiman. Mmm.. siapa dia.. saya tidak kenal dan tidak tahu karyanya. Habis baca tulisan Radit tsb saya pun ke kamar untuk mencari sesuatu, mengobrak-abrik rak buku, dan ha! Ada novel karya Neil Gaiman di sana. Judulnya Anansi Boys. Itu kan novel yang saya beli dengan niat menjadi 'hero' buat gebetan saya dan berakhir dengan mengutuk uang yang udah keluar untuk novel-yang-ternyata-mudah-dicari. Hahahha, saya pun tertawa terbahak-bahak sendiri di kamar siang itu. Sungguh konyol. In the end, saya baru baca setengah novel tsb. Bagus. Cerdas, penuh fantasi, dan humor :)

Terakhir, peristiwa bareng teman saya, Dex. Waa sudah lama banget. Saya yang pelupa ini saja heran kenapa masih bisa mengingat hal-hal yang terjadi puluhan tahun lalu *lebay*. Oke, begini. Hari itu, saya, Dex, dan abang saya mengunjungi Braga City Walk. Waktu itu masih muda, adrenalin masih mengalir deras, jantung kembang kempis, kulit masih kencang, dan si Dex masih bareng istri mudanya eh pacar dia dulu. Sebut saja cewek itu Mawar (bukan nama sebenarnya).

Si Dex kala itu tergila-gila dengan pacarnya sendiri. Baguslah yaa. Daripada tergila-gila sama pacar orang. So, tiap jam tiap menit tiap detik doi selalu membicarakan si Mawar. Bahkan saya tidak punya kesempatan untuk bilang, “Ohh.. come on. Please stop it”. Hehe nggak lah. Saya dengerin saja abis seru sih hehe. Si Mawar punya adik, namanya si Melati (bukan nama sebenarnya juga) dan hal ini menjadi trending topic kita tiap berbincang. Dari yang penting sampe yang nggak penting.

Nah, pas di Braga City Walk ini, ada nama Mawar yang jadi nama toko baju. Si Dex iseng ngomong, “wah ada toko Mawar, nanti sebelahnya ada toko Melati”. Pas kita jalan melingkar(pusatnya Braga City Walk berbentuk bundar) beberapa langkah dari toko Mawar itu.. ternyata beneran ada donggg toko Melati!!! Which means, gubrak banget. Hahaha saya langsung tertawa terbahak-bahak. Namun, kali ini tidak sendiri. Si Dex yang berjalan di samping saya pun turut tertawa. Sedang abang saya yang ikut bersama hanya bisa bengong. Bingung dengan apa yang kami tertawakan.

No comments: