daily thoughts and activities

Sunday, May 06, 2012

Suatu Sabtu

Lama ga liat gigs bareng si Faisal. Akhirnya saya beli tiket acaranya anak ESP Unpad yang berjudul Espose (28/4). Terakhir liat live music sama si Faisal tuh Rufio di Score Ciwalk dan Naif yang nggak sengaja kita tonton abis datengin acara pemutaran film Akira Kurosawa di ITB. Dua-duanya berkesan. Plus malam minggu lalu.

Jam setengah tiga sore berangkat dari Nangor. Lewat tol Cileunyi keluar Buah Batu bisi macet di Pasteur (biar murah juga sih). Ga taunya pas lewat Gede Bage hujan deras disertai angin kencang menerpa tol. Huhu serem, berusaha dengan hati-hati dan pasrah sama Tuhan.

Bandung lewat dari Buah Batu kering, nggak hujan sama sekali. Kita ke Toga Mas dulu, Faisal cari buku. Kilat. Beneran kilat, baru saya masuk toko buku, dia udah ngantri di kasir buat bayar --“ Menuju Sabuga, tukar tiket, masuk venue lewatin lorong bagus yang disponsori rokok terkenal di kalangan anak muda.

Kita masuk venue jam setengah lima sore dan Tesla Manaf sodaranya Sherina Munaf (bukan deng) bareng Maha Gotra Ganesha (maenin gamelan) lagi perform. Seneng, dateng di saat yang tepat. Waktu itu dalam Sabuga masih sepi.

“Dear, asiiikkk sekarang lagi Tesla Manaf!! (girang) .....walaupun gue nggak tahu dia siapa”

Kita duduk, slow, nikmatin Tesla Manaf dari kejauhan. Lumayan sih. Instrumental gitu. Lagunya panjang-panjang, suka heran kalo ngga ada liriknya pada hapal berapa bar dll.

 Foto dari kejauhan sambil duduk santay

Abis Tesla, yang dinanti-nanti perform, The Trees and The Wild. Beranjak dari tempat duduk, berdiri gabung sama penonton lain. Ternyata TTATW ga sedahsyat yang saya harapkan. Bisa dibilang, asik sendiri. Berasa nontonin mereka lagi jamming di studio ketimbang di panggung depan penonton. Senyam-senyum lirak-lirik antar personel, bisa dibilang mereka kayak nggak peduli gitu ada kita yang nonton ataupun nggak ada. Mana playlist lagu yang mereka mainin nggak gue suka, Cuma suka dua lagu. Yang dari album Rasuk sama lagu terakhir. Faisal nggak suka sama suara synthesizer-nya.

Untung abis TTATW, Gugun Blues Shelter tampil. Woohoo! Bagi saya Gugun tuh bonus aja sih, dateng ke sini penasaran sama TTATW yang (ternyata) buat saya kecewa. Tapi super terhibur sama Gugun Blues Shelter. Sayang, belum pernah dengerin album barunya. Saya cuma tahu lagu Turn It On dari album pas mereka masih bernama Gugun Bluesbug. So far, suka semua sih sama playlist yang dimainin. Kagum sama band ini. Beruntung akhirnya bisa liat mereka perform. Masak orang Inggris aja udah pernah nonton mereka pas tampil jadi pembuka Bon Jovi tapi saya belum. Tapi sekarang udah, yeah!

Drummernya seru juga diliatin. Maennya udah kayak lagi mau beranak. Muka menjerit kayak mau nangis di tiap lagu. Pemain bassnya orang bule. Biar begitu, aura si Gugun lah yang melegitimasi dia sebagai pusat gravitasi dari GBS. Saya lihat dua orang personel lainnya berusaha keras menyeimbangkan permainan gitarnya si Gugun. Kalo pernah liat orang lagi sembahyang saking khidmatnya sampe merem gemetaran keringatan sekaligus kayak lagi ‘lepas’ gitu, nah Si Gugun itulah citranya, tapi lagi maen gitar loh yah, bukan sembahyang. Kalo kata Faisal, kayak lagi orgasm. Well, apapun yang terjadi antara Gugun dan gitarnya, Cuma Gugun dan Tuhan yang tahu.

Abis Gugun, di rundown Tulus performer selanjutnya. Kita keluar venue, sholat dan beli minum. Masuk lagi Tulus lagi perform. Ngantuk. Bingung di mana spesialnya. Cewek-cewek satu venue udah pada paham bener sama si Tulus ini. Bukan selera saya sih. Sebenernya lagu si Tulus ini nggak yang mendayu-dayu bikin galau amat. Tapi ada potensi bikin galau *apeu* Ketahuilah para cewek, “Lagu-lagu cengeng dan film-film horor membuat serotonin di otak berkurang. Sehingga kita mudah pesimis dan memperkecil impian...” (Ippho Santosa). Stop being menye-menye. Sorry, nggak tau hubungannya juga tapi tetep aja pengen nulis begini.

cuma motret kalo bukan performer yang saya nikmati sungguh2

Abis Tulus, ada Ipang. Bergabung lagi sama crowd. Seneng lagu-lagu di OST Realita Cinta dan Rock n Roll banyak dibawain seperti Akhirnya Jatuh Cinta, Ada Yang Hilang, Sekali Lagi, Gak Ada Takutnya. Apalagi nontonnya bareng pacar, hihi.

“Sangat kunikmati mencintaimu. Sangat kunikmati, bersamamu....”
(Akhirnya Jatuh Cinta – Ipang)

Ipang kelar, pegel. Duduk lagi. Tebak-tebakan. The Groove atau Maliq n d’Essentials dulu. Ya pasti Maliq lah. Fanbase-nya lebih banyak. Saya sih udah sering liat Maliq, Faisal belum. Tapi kita sepakat pulang duluan aja biar bisa cari makan dan nggak pulang kemalaman. Setelah satu lagu dari The Groove yang kayak udah lama ga nge-jam bareng (tapi Rieka Roeslan suaranya tetep bagus), kita cabut.

Nyoba makan di Cafe Halaman setelah siang tadi ngirit dengan makan soto 6000 rupiah hehe. Di cafe Halaman malam Minggu buka 24 jam. Rame juga. Pesan lumpia seafood yang enyak tapi porsinya dikiiiit banget, yamin manis spesial yang ternyata pake babat (nggak suka babat >.< ), dan sekoteng yang enak di perut. Habis makan, pulang ke peraduan masing-masing. Bobok. Eh, nonton Predator dulu di RCTI yang kayaknya udah tayang lebih dari 10x. Terus bobok.

Hari yang menyenangkan untuk saya dan Faisal yang jarang merayakan dan tidak begitu peduli sama yang namanya Malam Minggu.

3 comments:

baghendra said...

semenjak banyak kata faisal, tulisan-tulisan lo jd kurang uhuy nih din, haha... #justcomplain

afnurghani said...

Oh, kawan, tidakkah kau sadari kalau blog adalah sesuatu yang sifatnya personal. bukan sekadar papan pengumuman berisi informasi yang kau anggap menarik untuk dibagikan kepada dunia. bagi sebagian orang, blog adalah diary yang dengan sukarela dibiarkan terbaca orang lain. satu cara untuk merekam momen. suatu desakan jiwa yang ekspresif dan sarat dengan nilai-nilai. dari titik ini, complainmu cuma angin lalu...wusshhh...

Ah, Sabtu itu, semuanya menyenangkan kecuali pinggang yang agak pegal. hahah. agaknya untuk acara musik berjam-jam badan ini kurang stamina. sayang, agenda perbaikan stamina gagal mulu. :p maybe next time

Dina TSH said...

wah boi, menambahkan kalimat si faisal. sebenarnya blog ini udah menuju ke proses dan tujuannya dengan memunculkan karakter si faisal.

"i wanna be someone's somebody" i just found someone. karakter baru muncul nih di blog. masi penggodokan. nanti makin lama, makin matang. seiring sudah mantap si someone. maka karakter saya sebagai somebody akan berkembang. lalu, doakan menjadi someone's somebody yang maksudnya saya mau jadi "orang" yang mana "orang" ini sangat terpengaruh sama si "seseorang" ini.

ibarat novel, semuanya proses. ada klimaks antiklimaks. tapi blog saya bukan novel. ini catatan pribadi obat anti-lupa.