daily thoughts and activities

Monday, February 08, 2010

How’s life?

Hello, how's life?

Seharusnya saya kemarin dan hari ini ikut ke puncak bersama teman-teman untuk hunting foto. Sayangnya, saya tidak bisa ikut karena harus mengurus bayaran SPP yang telat. Iyah telat. Karena keteledoran saya dan si mamah nggak tau. Kalo tau, habislah saya. Tapi hari ini udah diurus kok. Well, lagi pengen hunting mode on nih. Apa saya ke ITB Fair aja yah. Males sih, saya pengennya ITB Unfair *krik krik.

Sepertinya langkah saya yang sekarang tidak seiring dengan siapapun. Ngga apa-apa sih. Udah biasa. Dari dulu juga selalu jalan sendiri hehe. Saya akan menetap lagi di Jatinangor sekitar tanggal 18 Februari. Kuliah.. tanggal berapa ya masuknya? Nggak tahu deh, tapi kalau minggu ketiga baru ngampus lagi, paling parah saya cuma dua kali absen tiap mata kuliah.

Tiap saya ceritakan tentang jadwal saya kepada orang-orang, mereka akan berkata bahwa saya orang yang terlalu kaku dan terencana. Ya, itu benar saya membuat banyak rencana dalam hidup saya. Mulai dari esok hari sampai esok tahun. Tapi, ya gitu, hari ini harusnya ngerjain apa tapi karena kangen sama keponakan-keponakan misalnya, saya langung aja pergi meninggalkan semua jadwal cuma buat bermain dengan keponakan. I make plans everyday and then I screw them up.

Gimana nggak kangen kalo punya keponakan2 imut kayak roti unyil gini

Banyak juga hal yang saya nantikan di bulan Februari ini. Salah satunya adalah konser Placebo, hehe. Dan sambil menuju hari itu, banyak juga hal yang harus diurus. Seperti mencari kosan baru, ngampus lagi ketemu dosen, say “hi, masih inget saya pak?”, dan juga mengakhiri les foto. Akhirnya saya yang bloon ini tahu bagaimana cara memegang kamera yang benar, saudara-saudara. Hohoho.

Saya bertemu teman-teman baru yang beda generasi di tempat les. Yang paling muda kelas 3 SMA dan yang paling tua udah punya anak SMA. Perbedaan umur menyebabkan perbedaan pemikiran dan tindakan. Kalau yang saya perhatikan, jadi anak muda itu memang selalu punya kesempatan untuk menyolok di lingkungan yang heterogen. Benar kalau ada yang bilang, “yang muda yang berbahaya”.

Teman saya itu, yang kira-kira masih 17 tahunan, tindak-tanduknya begitu semau gue, nekat, terlalu ceroboh, temperamen, dan bersuara lantang. Dia cerita kalau sudah lama tidak masuk sekolah dan ingin masuk kalau ujian saja. Saya hanya manggut-manggut.

Sedang beberapa teman saya yang umurnya sudah kepala empat, lebih terlihat kalem, hati-hati, terlihat matang, dan tenang. Tapi yang saya tahu, orang dewasa terlihat tenang karena terlalu banyak yang dipendam. Ya, mereka begitu hati-hati. Tidak lagi berkoar-koar seperti yang muda padahal kepala orang dewasa lebih njlimet isinya.

Sedang saya, saya berada di antara yang muda dan yang tua. Baiklah, saya ngaku, saya sering merasa tua. Umur 20-an itu terasa cepat berjalan menuju 30.. AKU INGIN NGEREM UMURKU, MAMA! T_T

Ya, ya, saya bisa merasakannya. Sekarang saya lebih berhati-hati ketimbang dahulu, terlalu memikirkan masalah sampai ke detil-detilnya. Two things that I dislike in this world but I have to live through: growing up and making new friends.

No comments: