Bulan Februari sudah berakhir. Pertama-tama, mari kita panjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Javamusikindo yang telah mendatangkan Placebo ke Jakarta. Awesome meeennnnnnn…!!! Meski tahun 2010 masih akan panjang, at least, I already have one of the greatest night this year.. Once more, thank you.
Bulan Februari ini juga tidak selalu menyenangkan. Salah satu temanku berulangtahun di bulan ini. Saya sudah punya sebuah kado dan sebuah kartu ucapan yang dari jauh-jauh hari sudah saya beli. Tapi akhirnya belum saya kasih dan entahlah, apakah akan saya kasih atau nggak. Barang-barang itu teronggok begitu saja di sudut kamarku. Masalahnya sepele; komunikasi. ya ya saya bukan orang yang pandai memulai dan mempertahankan hal-hal seperti komunikasi dengan seseorang, sekalipun orang itu special. Terlebih, dia juga sama saja.
Sometimes I try to reach him via sms but all I get is just ignorance. Haha. Sebenarnya nggak apa-apa dan nggak masalah juga si. Hal-hal yang sifatnya on-off itu biasa banged dalam pertemanan. Dan saya juga suka melakukah hal tersebut terhadap teman-teman saya. hanya saja, kali ini agak berbeda. Kenapa yaa.. saya juga nggak ngerti. Saya gampang banget nurutin emosi. Saya cuma.. capek. Hahaha padahal nggak ngapa-ngapain.
Maksudnya capek dengan semua orang yang saya pertahanin, yang saya pikir, mereka ini udah lama mengenal saya dan tahu diri saya so saya berusaha mempertahankan mereka untuk tetap berada di sekeliling saya. karena saya begitu malas membuat pertemanan baru. Malas memulai hari dari awal. Berkenalan dengan orang baru, “halo, nama saya Dina. Namamu siapa?” abis itu dengan proses yang cukup lama kita jadi dekat dan barulah mengenal satu sama lain. MALES BANGET HARUS KAYAK GITU LAGI.
Tapi, akhirnya saya nyerah juga. Karena betapapun usaha saya untuk membuat mereka tetap berada di sekeliling saya, teman-teman saya itu -yang sudah lama mengenal saya- kita menempuh jalan yang berbeda. Cuma itu problemnya. Sesimpel itu, dan kenapa rasanya complicated banget. ya ya sekarang saya lebih terbuka untuk mengenal dunia, untuk membuka hari yang baru dengan orang baru, kalo kata Paulo Coelho, If you are brave to say "good bye", life will reward you with a new "hello".. well I try to learn that way and make every single moments, kind of interesting to live.. A new “hello” isn’t that bad, I guess.
Oia, bulan Februari juga terkenal dengan bulan penuh cinta. Haha taik kucing banget. Waktu itu 14 Februari malam, seseorang yang sudah lama tidak catch up maupun melakukan komunikasi dengan saya, tiba-tiba sms. Isinya, “tau bahasa inggrisnya jengkol dan pete nggak?” haha gubrak.
Sms yang nggak banget dan nggak penting. tapi, you know, saya juga suka bertingkah nggak penting. See, we’re meant to be, right? Haha jadi ngaco deh. Bukan bukan itu. jadi yang saya soroti adalah: ada banyak malam yang kamu lewati sejak sms terakhir kita, saya juga yakin ada banyak malam yang kamu lewatin di perjalanan Jakarta – Bandung, tapi kenapa kamu sms saya malam itu? haha geer banget ya saya. tapi bener loh, kita jadi smsan lagi kann meski cuma satu malam.
Manusia sebelum melakukan komunikasi selalu punya motif. Baik kamu yang sms saya malam itu maupun saya yang menulis tentang kamu saat ini. Mungkin saya tertarik sama kamu. Mungkin. Tapi kalo saya pikir lagi, betapa hidup ini penuh misteri, saya hanya tidak ingin terburu-buru dengan semua kemungkinan yang tampaknya nyata banget di kepala. Padahal belum tentu kemungkinan di kepalamu itu benar.
Saya selalu suka dengan caramu yang penuh kejutan dan isi kepalamu yang nggak ketebak. Kamu yang muncul tiba-tiba di suatu malam hanya untuk menyapa. Sungguh menyenangkan. Saya juga jadi teringat seseorang yang mendeskripsikan saya dengan cara yang menyenangkan di blog pribadinya. Wow. Jadi tersanjung huehehehe. Belum ada yang melakukan yang hal seperti itu kepada saya.
Jadi, ya gitu. Betapa saya.. amazed dengan arus nasib yang namanya jodoh. Ada perkenalan, proses, lalu saya pikir saya telah menemukan orangnya. Tapi saya salah. Saya belum bertemu dengannya atau mungkin, sudah bertemu. Hanya saja, dia yang menjadi jodoh saya mungkin saat ini masih bersama perempuan yang ia pikir satu-satuya buat dia. Padahal bukan. Dia bersama orang yang salah. It’s funny when I think about that.
Ya, segitu aja Februari.
Bulan Februari ini juga tidak selalu menyenangkan. Salah satu temanku berulangtahun di bulan ini. Saya sudah punya sebuah kado dan sebuah kartu ucapan yang dari jauh-jauh hari sudah saya beli. Tapi akhirnya belum saya kasih dan entahlah, apakah akan saya kasih atau nggak. Barang-barang itu teronggok begitu saja di sudut kamarku. Masalahnya sepele; komunikasi. ya ya saya bukan orang yang pandai memulai dan mempertahankan hal-hal seperti komunikasi dengan seseorang, sekalipun orang itu special. Terlebih, dia juga sama saja.
Sometimes I try to reach him via sms but all I get is just ignorance. Haha. Sebenarnya nggak apa-apa dan nggak masalah juga si. Hal-hal yang sifatnya on-off itu biasa banged dalam pertemanan. Dan saya juga suka melakukah hal tersebut terhadap teman-teman saya. hanya saja, kali ini agak berbeda. Kenapa yaa.. saya juga nggak ngerti. Saya gampang banget nurutin emosi. Saya cuma.. capek. Hahaha padahal nggak ngapa-ngapain.
Maksudnya capek dengan semua orang yang saya pertahanin, yang saya pikir, mereka ini udah lama mengenal saya dan tahu diri saya so saya berusaha mempertahankan mereka untuk tetap berada di sekeliling saya. karena saya begitu malas membuat pertemanan baru. Malas memulai hari dari awal. Berkenalan dengan orang baru, “halo, nama saya Dina. Namamu siapa?” abis itu dengan proses yang cukup lama kita jadi dekat dan barulah mengenal satu sama lain. MALES BANGET HARUS KAYAK GITU LAGI.
Tapi, akhirnya saya nyerah juga. Karena betapapun usaha saya untuk membuat mereka tetap berada di sekeliling saya, teman-teman saya itu -yang sudah lama mengenal saya- kita menempuh jalan yang berbeda. Cuma itu problemnya. Sesimpel itu, dan kenapa rasanya complicated banget. ya ya sekarang saya lebih terbuka untuk mengenal dunia, untuk membuka hari yang baru dengan orang baru, kalo kata Paulo Coelho, If you are brave to say "good bye", life will reward you with a new "hello".. well I try to learn that way and make every single moments, kind of interesting to live.. A new “hello” isn’t that bad, I guess.
Oia, bulan Februari juga terkenal dengan bulan penuh cinta. Haha taik kucing banget. Waktu itu 14 Februari malam, seseorang yang sudah lama tidak catch up maupun melakukan komunikasi dengan saya, tiba-tiba sms. Isinya, “tau bahasa inggrisnya jengkol dan pete nggak?” haha gubrak.
Sms yang nggak banget dan nggak penting. tapi, you know, saya juga suka bertingkah nggak penting. See, we’re meant to be, right? Haha jadi ngaco deh. Bukan bukan itu. jadi yang saya soroti adalah: ada banyak malam yang kamu lewati sejak sms terakhir kita, saya juga yakin ada banyak malam yang kamu lewatin di perjalanan Jakarta – Bandung, tapi kenapa kamu sms saya malam itu? haha geer banget ya saya. tapi bener loh, kita jadi smsan lagi kann meski cuma satu malam.
Manusia sebelum melakukan komunikasi selalu punya motif. Baik kamu yang sms saya malam itu maupun saya yang menulis tentang kamu saat ini. Mungkin saya tertarik sama kamu. Mungkin. Tapi kalo saya pikir lagi, betapa hidup ini penuh misteri, saya hanya tidak ingin terburu-buru dengan semua kemungkinan yang tampaknya nyata banget di kepala. Padahal belum tentu kemungkinan di kepalamu itu benar.
Saya selalu suka dengan caramu yang penuh kejutan dan isi kepalamu yang nggak ketebak. Kamu yang muncul tiba-tiba di suatu malam hanya untuk menyapa. Sungguh menyenangkan. Saya juga jadi teringat seseorang yang mendeskripsikan saya dengan cara yang menyenangkan di blog pribadinya. Wow. Jadi tersanjung huehehehe. Belum ada yang melakukan yang hal seperti itu kepada saya.
Jadi, ya gitu. Betapa saya.. amazed dengan arus nasib yang namanya jodoh. Ada perkenalan, proses, lalu saya pikir saya telah menemukan orangnya. Tapi saya salah. Saya belum bertemu dengannya atau mungkin, sudah bertemu. Hanya saja, dia yang menjadi jodoh saya mungkin saat ini masih bersama perempuan yang ia pikir satu-satuya buat dia. Padahal bukan. Dia bersama orang yang salah. It’s funny when I think about that.
Ya, segitu aja Februari.
No comments:
Post a Comment