daily thoughts and activities

Friday, June 04, 2010

Nonchalant. Indiscreet. Haphazard. Yup itu kata-kata yang saya temukan mengenai diri saya di Oxford Learner’s Pocket Dictionary (buku yang sangat bagus, eh. very recommended).

Tidak terhitung banyaknya kejadian sial yang menimpa saya sepanjang hidup saya (begitu juga dengan semua orang nampaknya). Tapi baru-baru ini saya menemukan cara yang (cukup) ampuh dalam meredam kekesalan saya dengan.. tersenyum. Yeah, tersenyum saat kesialan menimpa saya.

Sudah tentu tiap ada kejadian buruk di luar rencana saya, saya akan menjadi kesal. Namun, kekesalan itu hanya akan memperburuk keadaan. Contohnya, saya jadi bersikap menyebalkan terhadap orang-orang yang tidak ada hubungannya dengan masalah saya, membatalkan janji maupun kegiatan tertentu, dan sebagainya. Padahal, hey, semua itu tidaklah berkaitan langsung. Tapi kalau emosi sudah turut campur maka semua hal jadi berkaitan. Nah, dengan mencoba tersenyum saya bisa meminimalisir kekesalan ketika ada kejadian sial.

Saya ambil contoh ketika saya pertama kali mempraktekkan self-therapy ini. Saat itu saya sedang di mobil bersama kakak saya dan saya menyadari bahwa kunci rumah tidak ada di kantong celana saya. Saya mulai panik membayangkan si mamah akan mengomeli saya (hehe). Kakak saya cukup bijaksana dengan tidak men-judge saya di tempat. Ia tahu saya tengah mengutuki diri saya dalam hati jadi ia diam saja.

Saya bad mood seketika. Lalu, saya memasang tampang ga enak sebagaimana suasana hati saya. Saya berpikir, “Ah sialan. Kejadian seperti ini saja membuat hari saya kacau. Saya tidak akan membiarkannya. Saya harus tersenyum dan membuktikan kejadian ini tidaklah seberapa.”

Dan.. yah, sulit sekali untuk tersenyum. Tidak pernah terpikir oleh saya bahwa untuk tersenyum saja bisa sesulit ini. Saya tidak tahu mengapa. Butuh beberapa menit untuk menarik bibir ke samping lebih lebar.

Dann.. saya tidak percaya ketika saya berhasil melakukannya perasaan saya jadi lebih ringan. Syaraf-syaraf yang menegang terasa lebih rileks. Hahaha. Cobain deh. Yahh.. walau bukan berarti kejadian buruknya hilang dengan tersenyum. Setidaknya kemudian kamu bisa berpikir lebih jernih.

Spongebob yang selalu tersenyum

p.s. dan ternyata kunci rumah yang saya pikir hilang itu ada di jok mobil abang saya. tersenyum tidak menyelesaikan masalah. Lain kali saya harus lebih hati-hati :)