daily thoughts and activities

Saturday, June 21, 2014

Saroong @ Tanah Abang

Minggu, mama dan papa minta diajak ke tanah abang. Mau beli sarung untuk acara adat di rumah sekaligus cari juga buat THR karyawan. Kami bertiga berencana naik KRL (Kereta Rel Listrik atau yang biasa disebut commuterline). Pukul 10 kami melaju ke stasiun Rawa Buntu, parkir mobil, lalu membeli tiket KRL.

Ini pengalaman pertama mama papa masuk stasiun Rawa Buntu, biasanya mentok nganter saya di parkiran stasiun. Tak lama menunggu, kereta datang. Udah padat manusia, kami pun berdiri. Hehehe kasian juga sih bawa orangtua baru pertama kali naik KRL langsung nyoba situasi berdiri. Yah, tapi memang begitulah keadaannya.

Mama yang kayaknya antara shock sekaligus excited nggak henti-hentinya nanya ini itu ke saya mengenai situasi di dalam KRL. Hingga akhirnya seorang penumpang memberi tempat duduk ke mama saya karena sepertinya ia tahu mama perdana naik KRL. Hehe, thanks mbak.

Sampai di pusat perbelanjaan Tanah Abang, kami menuju basement 1 blok A. Putar-putar sebentar kami pun menawar 2 kodi sarung di sebuah toko yang bisa memberi harga yang paling miring. Nggak miring-miring amat sih, tapi dia kasih harga paling murah lah dibanding kios-kios lain. Nama tokonya Yassir, letak di Blok A Lt. B1 Los B No. 36 Tanah Abang.

Toko Yassir, sedia sarung, sajadah, baju koko, dll

Berhubung 2 kodi kain sarung itu banyak banget, masing-masing dari kita bertiga udah banyak tentengan. Tapi si mamah sempet-sempetnya nanya mamang-mamang sarung di mana tempat belanja nyari bahan. Eh buset, saya dan si papah liat-liatan dan langsung mencerahkan si mamah bahwa BAWAAN KITA UDAH BANYAK BANGET GITU LOH DAN INI NGANGKOT, EH NGRETA. Alhamdulillah, si mamah insyaf dan setuju untuk bergegas pulang.

Kami memutuskan naik bajaj ke stasiun Tanah Abang. Tarifnya 15 ribu (kalo dari pintu yang paling ujung). Cuma muterin satu blok jalan doang sih. Terus naiklah ribuan tangga menuju stasiun Tanah abang. Abis beli tiket buat mama papa yang antriannya puanjang rek, kita buru-buru masuk peron ngejar kereta menuju Serpong. Udah mana banyak banget bawa belanjaan, lari-lari ngejar kereta, eh pas udah tinggal lompat masuk kereta, saya dan mama baru nyadar,si papa dari tadi nggak ngikutin kita di belakang...

Saya langsung taruh belanjaan, buru-buru naik ribuan tangga dan menyapu pandangan ke sudut stasiun. Antara panik tapi geli. Panik karena hadeh bawa aki-aki ke Tanah Abang malah ngilang. Geli karena iya, ini ilangnya di stasiun Tanah Abang yang 2 menit lalu kita lari bertigaan ngejar kereta. Kalo ilang di stasiun Tugu Jogja atau di bandara JFK USA mungkin saya akan pusing setengah mati. Tapi ini di stasiun di daerah Jakarta yang si papah lebih paham Jakarta dibanding saya, Tanah Abang gitu. Hehehe.

Pas saya lagi scanning orang-orang di stasiun terlihatlah si papah datang menghampiri dengan muka tertawa geli. Saya tertawa balik. Kami buru-buru turun dan menghampiri mamah yang jagain belanjaan. Kami akhirnya keburu naik kereta dan tertawa terpingkal-pingkal sambil berdiri di KRL. What a shiny day..


No comments: